Hadiah Untuk Para Super Mom

Di hari saat semua orang mengucapkan hari ibu pada ibunya, saya memilih gak melakukan apa pun untuk ibu saya. Pertama karena saya jauh dari ibu, kedua bagi saya hari ibu adalah tiap hari. Bukan hanya pada tanggal 22 Desember saja. Berbuat baik pada ibu bukan perkara mudah. Apalagi saat ini saya berada cukup jauh dari ibu saya. Jadi hal yang saya bisa adalah mendoakannya dari jauh.

Memang sih terkadang terbesit pikiran untuk memberikan sesuatu yang spesial pada ibu saya. Tapi saya masih berfikir hadiah apa yang kira-kira cocok. Karena saya ingin ibu saya benar-benar menyukai barang yang saya berikan. Tapi di hari ibu ini bukan hanya ibu saya yang ingin saya berikan sesuatu. Karena saya sudah menikah maka saya memiliki dua ibu yang perlu saya sayangi juga. Jadi saya tambah bingung beli apa.

Mengahadiahi Sesuai Kebutuhan

Tiap ibu memang berbeda, selera mertua dan ibu saya cukup bertolak belakang. Jadi saya memeng harus memperhatikan selera masing-masing saat hendak memberikan hadiah. Kalau selera ibu saya sih jangan ditanya. Saya sudah hafal banget. Nah kalau seleranya mertua ini yang kadang saya masih menduga-duga.

Selain masalah selera, masalah lain saat hendak memberika hadiah untuk para super mom ini adalah bentuk hadiahnya. Saya bingung, apa saya harus menghadiahi jenis hadiah yang sama atau bagaimana. Akhirnya saya melihat kebutuhan kedua ibu ini. Mungkin ada sesuatu yang ingin dibeli tapi belum sempat terealisasi. Jadi saya akan menghadiahi mereka barang yang mereka butuhkan.

Tas Cantik Untuk Ibu

Beberapa hari yang lalu saya membelikan ibu saya sebuah tas bermerk dengan motif floral. Barangnya memang belum sampai tapi saya gak bisa menyembunyikan kesenangan saya hingga akhirnya saya memberitahu ibu saya saat sedang menelfon. Ibu saya terdengar sangat senang. Belum lagi ibu saya memang menginginkan sebuah tas.

Triset Bag - Jacquard Multi Purpose Tote Bag

Saya paham sekali bahwa ibu saya membutuhkan sebuah tas. Terakhir kali saya melihatnya menggunakan sebuah tas kain buatan beliau sendiri. Memang sih sekilas terlihat bagus. Tapi tasnya terlalu kecil sehingga kurang pas dipakai.

Dulu ibu saya punya banyak tas kulit. Tapi setelah ayah saya meninggal, ibu saya lebih memilih untuk memberikan tas kulitnya kepada keponakannya. Dan saya kebagian satu tas kulit milik ibu saya. Sejak saat itu, ibu saya gak pernah lagi beli tas yang bermerk. Ibu saya memang gak pernah memikirkan dirinya sendiri. Tiap kali ditawari beli tas yang bagus, selalu saja ditolak. Ibu saya lebih memilih uang untuk beli tasnya diberikan pada adik saya yang sedang belajar di Mahad.

Sandal Denim Untuk Mertua

Selain membelikan ibu saya sebuah tas, saya juga gak lupa membelikan mertua saya sebuah sandal denim. Ibu dan mertua saya memang punya banyak kemiripan. Mungkin karena merekea sama-sama seorang ibu. Mereka lebih memilih mengesampingkan kebutuhannya untuk anak-anak.

Sandal Denim

Saya sengaja membelikan mertua sebuah sandal karena saya tahu mertua saya butuh sandal. Saya lihat sandalnya sudah rusak. Dan mertua saya lebih memilih sandal jepit biasa untuk berpergian. Kalau ingin pergi ke acara lain terkadang meminjam sandal saya. Tiap kali diajak beli sandal mertua saya menolak dan memilih untuk memakai yang ada saja. Mertua saya lebih memikirkan uang jajan anaknya yang sedang kuliah keperawatan. Lagi-lagi seorang ibu memang selalu rela mengorbankan diri demi anak-anaknya.