Alhamdulillah tanggal 6 Januari sudah sampai di Purwokerto dengan selamat. Perjalanan kami awalnya memang diwarnai dengan penuh kejutan. Gemana gak, kami berangkat dari rumah jam delapan pagi tapi setengah sembilan kami masih berada di dekat rumah. Padahal yah, kereta apinya berangkat jam sembilan lima belas. Dan perjalanan ke stasiun seenggaknya butuh empat puluh lima menit. Salah satu hal yang membuat perjalanan kami terhambat adalah jalan di dekat rumah ternyata diblokir oleh orang yang sedang punya hajatan manten. Nyebelin banget kan? Padahal yah, hajatannya belum mulai. Tapi udah bikin macet cukup panjang.
Saya udah lemes aja takut ketinggalan kereta api aja. Masalahnya kalau ketinggalan kereta uang kami otomatis hangus deh. Padahal kami beli empat kursi yang total harganya tiga ratus dua puluh tujuh ribu. Apa gak nyesek kalau sampai hangus?
Gak Jadi Ketinggalan Kereta
Qodarulloh, kami gak ketinggalan kereta. Tepat pukul sembilan pagi kami tiba di stasiun. Saat kami berada di tempat pengecekan tiket kereta belum datang. Berhubung kami bawa barang banyak saya minta tolong petugas pengecek tiket untuk memanggilkan petugas pengangkut barang. Untung saja kami dapat petugas pengangkut barang yang baik. Setelah kereta datang petugas tersebut mengantarkan barang kami terlebih dahulu ke dalam kereta. Sedangkan kami masih di dalam stasiun karena masih belum boleh masuk.Saat membeli tiket kami memang sengaja membeli empat kursi yang berada di gerbong tujuh. Hal ini dikarenakan gebong tujuh cukup dekat dengan pintu keluar stasiun jadi gak perlu berjalan terlau jauh.
Beradaptasi Dengan Keadaan Kereta
Aisyah selama perjalanan gak rewel. Meski awalnya dia menolak masuk kereta api karena takut dengan suara kereta dan goncangan saat kereta berjalan. Tapi akhirnya setelah dibujuk dengan mainan beruangnya dia mau duduk diam di kereta. Belum lagi kami bawa cemilan banyak jadi selama perjalanan Aisyah banyak makan.Awalnya karena kaget dengan goncangan saat kereta berjalan, Aisyah minta dipangku. Tapi setelah merasa nyaman, Aisyah mulai berdiri di bangku sambil melihat pemandangan di luar. Dia juga sudah mau duduk sendiri sambil memeluk boneka beruang yang dipakaikan popok sekali pakai.
Kami sengaja memakaikan popok pada beruang karena Aisyah ini sudah mulai gak suka pakai popok. Kadang popoknya dilepas. Maka dari itu agar Aisyah mau pakai popok, kami membujuknya dengan memakaikan popok sekali pakai pada beruangnya. Ternyata salah satu petugas pengecek tiket di kereta tertawa melihat beruangnya memakai popok.
Aisyah Menikmati Perjalanan
Selama perjalanan hampir Aisyah gak pernah rewel sama sekali. Mungkin karena kami membawa cukup mainan untuknya. Belum lagi saya memang sengaja membawakan banyak cemilan kesukaannya. Biasanya kalau kami perjalanan jauh bekal perjalanan masih sisa banyak. Tapi kali ini hanya tersisa sedikit sekali karena Aisyah hampir tiap menit nyemil.Aisyah Bobo Sendiri Di Kursi |
Minta Bobo Sambil Dipeluk |
Untung meski mepet, nga ketinggalan. 😀😀😀
BalasHapusiya mba :D
HapusSesuatu banget saat di jalan tanpa rewelan si kecil. :D
BalasHapushahaha, iya jarang2. Kebetulan moodnya lg bagus :D
HapusWaaa bruntung kereta lmbt dtg. Eh itu bonekanya popokan, lucu yaa
BalasHapusEmanh lucu bgt, :D
HapusWah, untung ga telat ya, en. Kalo pergi aisyah memang selalu bawa boneka ya? Lucu beruangnya :D
BalasHapus